SEKAYU, PS- Jelang pergantian tahun baru 2022, Plt Bupati Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi lakukan Refleksi Akhir Tahun dan Proyeksi Pembangunan Tahun 2022, yang dikemas dalam kunjungan kerja ke setiap Kecamatan. Kunker pertama dilakukan di Kecamatan Lais tepatnya di Halaman Kantor Kepala Desa Epil, Senin (14/12/2021).
Dikatakan Plt Bupati Muba, dalam rangka percepatan pembangunan Pemkab Muba sudah melaksanakan berbagai upaya dan strategi baik dalam menurunkan angka kemiskinan maupun tingkat pengangguran terbuka melalui program kegiatan baik dari APBN, APBD, Dana Desa, CSR maupun Baznas.
“Progres penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Muba dalam 11 tahun terakhir, persentase kemiskinan menurun sebesar 4,22 % dengan rata-rata penurunan sebesar 0,38 % per tahun. Angka kemiskinan Kabupaten Muba tahun 2021 sebesar 15,84 % dengan jumlah penduduk miskin 150.230 jiwa dan garis kemiskinan rp. 537.774,”ucap Beni.
Beni juga menjelaskan, jumlah pengangguran di Kabupaten Muba tahun 2020 sebanyak 4,79% dan tahun 2021 menurun menjadi 3,99% .Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Muba lebih rendah dari tingkat pengangguran di Sumsel dan nasional.
“Alhamdulillah Muba dalam masa pandemi COVID-19 selama tahun 2021 untuk saat inil status Kabupaten Muba di zona hijau diseluruh wilayah kecamatan dan capaian vaksin sudah mencapai 71,2%. Sebagai wujud konsistensi dan komitmen pemerintah daerah tentu saja pada tahun 2022 nantinya harus ada program-program strategis,”pungkasnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kabupaten Muba Drs Iskandar Syahrianto memaparkan bahwa indikator strategis pembangunan Kabupaten Muba meliputi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pemerataan pendapatan (indeks Gini), Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan.
“Untuk penanggulangan kemiskinan, Pemkab Muba mengupayakan kegiatan strategis untuk Kecamatan Lais di tahun 2022 mendatang, ada 53 kegiatan strategis dengan total alokasi anggaran sebesar Rp 46.895.314.400,”jelasnya.
Menurut paparan Kepala Badan Statistik (BPS) Kabupaten Muba, Surita MSi bahwa Dalam tahun 2021 persentase pendukuk miskin berkurang 0,29 persen, dengan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 150 jiwa dalam tahun 2021. Sehingga angka kemiskinan di Muba pada tahun 2021 menjadi 15,84 persen yang sebelumnya pada tahun 2020 16,13 persen.
“Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jumlah penduduk miskin di Kecamatan Lais menurun, yang sebelumnya tiga tahun berturut-turut di peringkat pertama, tahun ini menurun di peringkat kedua dengan jumlah 43.973 jiwa dari total jumlah penduduk miskin di Muba 336.408 atau 10.942 KK,”jelasnya.
Camat Lais Demon Hardian Ekasuza SSTP MM melaporkan bahwa di Kecamatan Lais program dari Pemkab Muba melalui Dinas Perikanan yaitu program bantuan bibit ikan dan pembuatan kerambah. Alhamdullilah berhasil dan pemulihan ekonomi bisa terwujud, sehingga angka kemiskinan di Lais dapat menurun,” imbuhnya.
“Kami berharap program-program lainnya dapat juga pulihkan ekonomi di Kecamatan Lais. Desa Epil adalah desa termiskin di Kecamatan Lais karena memang dari data BPS demikian. Kemudian kondisi ada tiga dusun yang jalur akses masih lewat sungai. Kami berharap semoga kedepan ada program yang bisa memberikan pembangunan infrastruktur, sehingga masyarkat bisa sejahtera,”jelasnya.(Eggy)
>