pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin melaunching pakaian dinas harian ASN menggunakan produk UMKM, Senin (14/2) di Pendopo Manggala Praja Nugraha. Penggunaan produk UMKM untuk pakaian dinas ini diharapkan mampu menggeliatkan ekonomi lokal, karena ada perputaran uang melalui pelaku UMKM.
Setiap Hari Kamis, para ASN di Trenggalek diwajibkan memakai pakaian adat Jawa produk UMKM setempat. Sedangkan Hari Jum’at diwajibkan memakai pakaian casual produk usaha mikro juga.
Banyak contoh pakaian hasil produksi UMKM lokal yang diperagakan dan dipamerkan saat launching pakaian harian ASN ini. Diharapkan dengan pameran dan lergaan busana itu para ASN bisa langsung membeli atau mungkin melakukan pesanan kepada pelaku UMKM yang ada.
“Sebenarnya ini rapat kerja, kemudian diselipi launching pakaian dinas yang di dalam perbupnya mewajibkan untuk produk UMKM. Sekaligus tadi ada fashion show untuk menunjukkan bagaimana seharusnya pakaian dinas-nya,” ungkap Bupati Arifin usai melakukan sosialisasi pakaian harian ASN itu.
Khususnya pakaian batik, sambungnya “pakaian adat dan pakaian casual, hari ini kita displai dari para pelaku UMKM, sehingga bila ada yang berminat bisa langsung bisa order,” jelasnya.
Kepala daerah yang erat disapa Gus Ipin itu berharap dengan adanya kebijakan ini, diharapkan olehnya bisa mengungkit belanja pegawai untuk dimaksimalkan pada perekonomian UMKM di Trenggalek.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., menyambut baik upaya pemkab Trenggalek. Karena kebijakan ini dianggap sangat mendukung perekonomian mikro untuk bangkit. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena kebijakan dari bapak bupati, seluruh jajaran pemerintah ini menunjukkan keperpihakan kepada seluruh pelaku UMKM lokal,” ucapnya.
Kita tahu bahwa untuk pemulihan ekonomi harus dilakukan bersama-sama, lanjutnya. “Dengan kebijakan ini maka pemerintah kabupaten ini bisa membawa tingkat perputaran ekonomi ini sangat tinggi. Seperti kata pak bupati, jangan sampai kita membeli produk dari luar, kalau di lokal saja ada. Sehingga dengan begitu perputaran ekonomi bisa memutar lebih tinggi lagi,” lanjut istri Bupati Trenggalek itu.
“Insya Allah bila itu bisa dilakukan, maka perekonomian kita bisa pulih lebih cepat bisa menghadapi krisis lebih baik,” tandasnya.
(bud)