Saat ini di setiap pelayanan hampir semua berbasis pada NIK (Nomor Induk Kependudukan). NIK sendiri, menurut Bupati Nur Arifin, merupakan data yang sensitif.
“Belum lagi kemudian kalau otorisasinya biasanya beberapa apps atau yang kita lakukan itu berbasis biometric recognition, entah itu pakai face recognition, retinakah atau sidik jari, itu juga menjadi data yang cukup penting,” jelasnya.