Malam Takbir, Mas Ipin dan Keluarga Sambangi Beberapa Rumah Lansia

Trenggalek308 Dilihat

Trenggalek, Jawa Timur, pilarsumsel.com – Malam takbir 1445 H, Bupati Trenggalek dan keluarga kunjungi beberapa rumah lansia kurang beruntung. Turut mendampingi dalam kunjungannya itu jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek.

Sengaja meluangkan waktunya 8untuk mengunjungi kediaman warganya, Mas Ipin dan keluarga berharap bisa menjadi bagian dari para lansia ini yang merayakan lebaran tanpa sanak ssaudar.

“Kita sebagai warga masyarakat bersyukur, momen lebaran bisa berkumpul bersama keluarga, tetapi di beberapa tempat yang lain seperti yang saat ini saya kunjungi beliau sebatang kara. Tidak ada saudara yang datang, ya kita tetangga yang menguatkan,” ungkap Mas Ipin, Selasa (9/4/2024).

Kehadiran saya mungkin, sambung Wakil Ketua APKASi itu “tidak bisa mutar-mutar rumahnya orang lain, tapi ke rumah beliau-beliau ini saya berharap bisa membawa suasana lebaran bagi beliau. Dengan kehadiran saya bersama keluarga dan mendoakan beliau supaya sehat,” imbuhnya.

Mendampingi suami Novita Hardini,SE., ME., menambahkan “alhamdulillah malam takbir hari ini sangat membawa manfaat dan ini sangat berkesan bagi kami. Terutama sebagai ibu bagi masyarakat Trenggalek, ada beberapa rumah yang di setiap desa, setiap kecamatan ada yang seperti ini,” timpalnya.

Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat yang diberi kelebihan untuk bisa menengok kanan kirinya. Biasanya yang kita lihat keluarga besar, keluarga jauh, tapi kita tidak boleh lupa di sekeliling kita ada tetangga kita yang juga menjadi keluarga kita.

“Bila ada keluarga atau tetangga yang memang hidup sebatang kara atau dalam tanda kutip tidak memiliki siapapun maka sudah menjadi tanggungjawab kita untuk saling ngopeni satu sama lain. Karena kami dari pemerintah juga punya keterbatasan dari tangan dan kaki kami. Saya berharap kepada seluruh masyarakat Trenggalek sama-sama untuk berkontribusi untuk saling menjaga,” tutup Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek itu.

Rahadian Ketua RT. 10 RW. 03 Ngantru juga menjelaskan, warganya itu bernama Ismiatun dan biasa dipanggil dengan Bu Atun. “Beliau hidup Sendiri, sudah tidak ada keluarga,” kata pria yang akrab disapa Dian itu.

Sebenarnya hidup berdua, bersama adiknya, lanjutnya. “Namun adiknya belum genap 40 hari lalu meninggal dunia. Jadi sekarang posisinya beliau memang benar-benar sebatang kara,” jelas ketua RT 10 itu.

Benar-benar sendiri di sini, cuma semampunya lingkungan untuk membantu beliau. Untuk memenuhi kebutuhan kesehaeian cuma belah kasihan lingkungan.

Alhamdulillah sudah ada kunjungan pak bupati, bebeberapa waktu lalu sudah ada kunjungan dari Dinas Sosial saat almarhum adiknya Bu Atun masih ada. Karena ternyata yang terdata di Dinsos itu almarhum adiknya. Dan baru kita tahu juga beliau ini belum punya data kependudukan. Baru setelah adiknya meninggal kemarin kita bersama kelurahan berkomunikasi dengan Dukcapil dan akhirnya Dukcapil melakukan perekaman.

“Sekarang beliau sudah punya data kependudukan, harapannya semoga bisa juga di cover oleh pemerintah daerah juga untuk kebutuhan hidupnya,” harap pemuda itu.

(bud)