Masalah Ternak, Kakek di Empat Lawang Tewas Ditembak

Sumsel, Utama760 Dilihat

 

EMPAT LAWANG – Seorang kakek yang diketahui bernama Herman (60) warga Lorong Talang Padang RT 01 RW 05 Kelurahan Pasar Tebing tinggi, Kabupaten Empat lawang, ditemukan tewas di perkebunan kopi di kawasan Talang Sungai Kubuan wilayah Desa Kemang Manis, Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Selasa (12/10) sekitar jam 15.00 WIB.

Kakek tersebut diduga kuat merupakan korban pembunuhan. Karena di sekujur tubuhnya banyak terlihat luka tembak diduga senjata jenis senapan angin.

Belakangan diketahui pelaku pembunuhan diduga Leo Saputra (32), warga Desa Kemang Manis, Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Dia sempat mengaku ke salah seorang warga jika dia telah berkelahi dengan korban dan minta warga itu mengecek kondisi korban di lokasi kejadian, sebelum tersangka kabur ke Kota Pagaralam, meski akhirnya berhasil dijemput tim gabungan Satreskrim Polres Empat Lawang dengan tim dari Polsek Tebing Tinggi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Patria Yuda Rahardian melalui Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, AKP Wanda Dhira Bernard mengatakan, awalnya peristiwa pembunuhan itu diketahui warga, saat warga mendapati korban sudah meninggal dunia dengan posisi tertelungkup di pondok perkebunan kopi di kawasan Talang Sungai Kubuan wilayah Desa Kemang Manis, Tebing Tinggi.

Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Polsek Tinggi, dan selanjutnya korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Empat Lawang, oleh warga dan pihak keluarga korban.

Mendapati laporan itu, tim gabungan Polsek Tebing Tinggi dan Sat Reskrim Polres Empat Lawang, melakukan penyelidikan hingga diketahui jika pelaku telah kabur ke ke kawasan Kota Pagaraalam.

Selanjutnya tim gabungan Polres Empat Lawang, berkoordinasi dengan Polsek Pagaraalam Selatan dan pihak keluarga tersangka agar tersangka kooperatif dengan aparat kepolisian, hingga pada akhirnya tersangka berhasil ditangkap di Kota Pagaralam.

Saat dilakukan interogasi singkat di Polsek Pagaralam Selatan, tersangka mengakui perbuatannya dan mengaku membunuh korban menggunakan senajata jenis senapan angin. Tersangka kemudian dibawa ke Polres Empar Lawang, untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Sementara itu, menurut keterangan salah seorang saksi, Eko Gustiawan (35) warga Padang Ajan, Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, saat itu tersangka Leo Saputra, menghampiri dirinya dan mengatakan bahwa tersangka habis berkelahi dengan korban.

“Dia meminta saya untuk mengecek kondisi korban di pondok milik korban apakah masih hidup atau sudah meninggal,” ucapnya.

Kemudian sambung Eko, dia bersama saksi lain atas nama M Rais dan Nahdipul kangsung ke lokasi (pondok Korban, red) untuk memastikan kondisi korban. Setelah sampai di lokasi ditemukan korban sudah meninggal dunia.

“Korban sudah meninggal dunia dalam posisi tertelungkup, selanjutnya kita meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar pondok untuk meminta bantuan dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian,” ungkapnya.

Terpisah, Kapolsek Tebing Tinggi, AKP M Aidil Fitri didampingi oleh Kanit Reskrim Polsek Tebing Tinggi Ipda Ulta Dianto mengatakan, Polsek Tebing Tinggi mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada korban pembunuhan di kebun yang beralamat di Talang Kebuan Desa Kemang Manis Kecamatan Tebing Tinggi, Empat Lawang.

“Saya beserta anggota Polsek Tebing Tinggi langsung ke TKP dan menemukan korban telah meninggal dunia, dan langsung kita mengevakuasi dan kita bawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk di otopsi,” bebernya.

Masih dikatakan AKP M Aidil Fitri, motif pembunuhan ini diduga masalah ternak milik korban yang sering berkeliaran dan memakan tanaman milik pelaku, korban juga sering mengancam, dan karena sering diancam oleh korban, tersangka menjadi kalap dan langsung menembaki korban memakai senapan angin hingga korban meninggal di lokasi kejadian.

“Motif pelaku membunuh korban adalah masalah ternak milik korban yang sering memakan tanaman di kebun milik pelaku, dan juga korban ini sering mengancam akan membunuh pelaku dan keluarganya, karena cekcok mulut antara keduanya, timbullah niat si pelaku untuk membunuh korban dengan menembaki korban dengan senapan angin,” urainya. (so)