Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga Puji Sekolah Perempuan yang dilakukan Trenggalek

Berita, Jawa Timur643 Dilihat

pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Melihat proses sekolah perempuan di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga puji Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) yang dilakukan Kabupaten Trenggalek. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Trenggalek itu sebuah praktik baik yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi yang lain.

Didampingi Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Wabup Syah Muhamad Natanegara dan Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Novita Hardini, Menteri Karbinet Indonesia Maju ini mencoba melihat langsung proses inovasi yang berhasil menjadi terbaik dalam Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) Provinsi Jatim tahun 2021 kemarin.

“Praktik baik itu bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Melihat paparan kader sepeda keren sangat luar biasa. Ini satu praktik baik, karena pemberdayaan perempuan dan kelopok rentan terencana dengan baik. Semua yang dilakukan bila berbasis data, maka akan sukses dan Sepeda Keren dilakukan berbasis data, ini sangat keren,” ucap Bintang Puspayoga dalam forum sepeda keren di Desa Jombok, Rabu (16/2).

Keberadaan sepeda keren tentu, lanjut menteri PPPA itu, “akan membantu desa, karena suksesnya sepeda keren juga suksesnya desa,” sambungnya.

Dirinya berharap, praktik baik ini bisa diadopsi di seluruh desa. Sebenarnya kunjungan Menteri PPPA RI itu dijadwalkan pada Bulan April nanti. Namun karena ingin segera melihat langsung praktik baik yang dilakukan Trenggalek, Februari ini Bintang Puspayoga melakukan kunjungan ke Trenggalek.

Beberapa pesan disampaikan saat berkunjung ke Trenggalek, salah satunya penggunaan kemajuan tekhnologi informasi untuk mendorong potensi yang dimiliki sebagai daya ungkit daerah. Begitu juga mengenai penguatan forum anak serta upaya pencegahan pernikahan anak dan masih banyak yang lainnya.

Pada intinya, Bintang Puspayoga sangat senang bisa melihat langsung praktik baik yang dilakukan oleh Kabupaten Trenggalek. Diharapkan olehnya, ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi daerah yang lain.

“Perempuan-perempuan hebat, anak-anak yang hebat, adalah generasi penerus bangsa yang hebat,” tandasnya.

Sedangkan Novita Hardini Mochammad, Ketua Forum Puspa Kabupaten Trenggalek saat mendampingi kunjungan kerja Menteri PPPA RI ini menyampaikan, “alhamdulillah hari ini Trenggalek mendapat kunjungan kerja dari Ibu Menteri PPPA yang didampingi oleh Ibu Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny Nurharyanti Rosalin dan segenap jajaran. Patut disyukuri kita mendapat apresiasi karena adanya program Sepeda Keren, dinilai ibu menteri bisa menjadi inspirasi kabupaten/ kota yang lain di Indonesia,” ucapnya.

Tadi saya ajak beliau mengunjungi salah satu desa untuk melihat praktik disiplin Sepeda Keren itu dilakukan dan sambutan beliau sangat luar biasa, tegas Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek itu.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menambahkan “kedatangan Bu Menteri ke Trenggalek tidak hanya semata-mata ke pondok pesantren tetapi beliau mengapresiasi desa ramah anak, desa peduli anak, ramah perempuan, ramah disabilitas, yang itu lahir dari SDM-SDM berkualitas. Terus di didiknya di Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan kelompok rentan,” lanjutnya menambahkan.

Maka nanti plarform sepeda keren ini akan kita perluas. Kalau dulu skalanya mungkin di tingkat kecamatan, di tingkat desa dan besok bisa lebih, ke tingkat institusi, terus tingkat perkantoran.

Tingkat OPD pun menurut saya perlu ada sepeda keren, untuk bisa memastikan bahwa anggaran setiap OPD ini reponsif gender. Seperti di lembaga pendidikan seperti pesantren.

Jadi ini inti dari kunjungan ibu menteri pada pada hari ini, dan kita berharap sesuai dengan RPJMD kita, kita ingin Trenggalek bisa lebih responsif gender. Mendorong peran perempuan tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga mungkin di jabatan-jabatan posisi manajerial strategis. Termasuk di dalamnya di bidang politik dan juga pemberdayaan lain, khusus

Jadi ini inti dari kunjungan ibu menteri pada pada hari ini, dan kita berharap sesuai dengan RPJMD kita, kita ingin Trenggalek bisa lebih responsif gender. Mendorong peran perempuan tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga mungkin di jabatan-jabatan posisi manajerial strategis. Termasuk di dalamnya di bidang politik dan juga pemberdayaan lain, khususnya bisa membantu desa juga dalam mengakselerasi pembangunannya.

Apalagi desa sekarang spesifik, ingin mencapai SDG’s. Di dalam pilates desa itu ada banyak hal, kemiskinan perempuan bisa ikut berkontribusi, sumber daya manusia bagaimana kemudian gender equality bisa tercapai. Tentu dengan pelibatan perempuan anak dan disabilitas, kelompok rentan itu juga bisa tercapai.

Kemudian bagaimana dengan pilar lingkungan hidup, tadi sudah ada perempuan ramah lingkungan yang di inisiasi di Desa Jombok. Dan itu juga hasil dari sepeda keren. Jadi ternyata manfaatnya banyak, kemudian tidak hanya sekedar eksklusif kepada perempuan tetapi adalah pembangunan inklusif keseluruhan pilar-pilar pembangunan di seluruh desa yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Sedangkan Agus, Kepala Desa Munjungan dihadapan Menteri PPPA menceritakan pada awalnya tidak sepaham dengan program yang di inisiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek itu. “Ini program apa lagi,” ceritanya kepada Menteri PPPA di Balai Desa Jombok.

Selain itu sering kali kepala desa berdebat soal anggaran dengan istri karena kecilnya alokasi anggaran desa untuk kegiatan di sektor perempuan. Namun setelah terjun langsung bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kades Munjungan ini menjadi tahu apa manfaat dari Sepeda Keren yang di inisiasi oleh Novita Hardini itu.

Karena tahu manfaatnya yang sangat luar biasa, khusunya perempuan dan kelompok rentan, saat ini Desa Munjungan telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk sektor perempuan yang tentunya manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

 

(bud)

>