Pelantikan dan Pengurusan IATKI Sumsel, IATKI Kawal Menuju Era Zero Karbon

Berita803 Dilihat

Palembang – Dewan Pengurus Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Wilayah Sumatera Selatan menggelar Seminar Energi Baru Terbarukan serta Pelantikan dan Pengukuhan pengurus IATKI Sumsel yang diselenggarakan di Aula Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang, Kamis (31/3/2022).

Ketum DPN Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Pusat, Dr Ir Djoko Darwanto mengatakan, di Sumsel ini sungguh sangat luar biasa karena salah satu lumbung energi nasional. Sehingga perannya pada transisi energi karena kita menuju era zero karbon.

“Jadi tidak boleh ada pembakaran fosil untuk pembangkit. Sehingga kedepannya fosil batubara bisa ditingkatkan menjadi produk migas ataupun biomigas,” ujarnya.

Lanjut, ia mengatakan untuk sementara energi batubara untuk listrik di transfer ke Babel. Kalau sudah ke arah nuklir di Babel bisa mentransfer ke Sumsel ke nasional.

“Sehingga kita bisa mewujudkan energi yang betul-betul andal, aman dan ramah lingkungan,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur Polsri yang juga terpilih menjadi Ketua Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) wilayah Sumsel periode 2022-2027 Dr Ing Ahmad Taqwa, MT mengatakan, kegiatan pada hari ini kita bersama pimpinan pusat IATKI melanjutkan kepengurusan untuk tahun 2022-2027.

“IATKI adalah ikatan dari para profesional dibidang tenaga listrik. Fokus dari ketenagalitrikan khususnya SDM yang dibutuhkan kedepan mengejar penetrasi ketenagalistrikan Indonesia itu menuju energi terbarukan,” ujarnya.

Lalu, ia menambahkan Pada hari ini juga kami mengadakan seminar energi baru terbarukan sekaligus untuk menguatkan persiapan menuju SDM Indonesia didalam ketenagalistrikan yang dibutuhkan untuk menopang industri semua produk dalam negeri zero karbon.

“Bahkan dibutuhkan tenaga auditor dan inspektor untuk karbon. Sebab barang barang sebelum diekspor harus diaudit dulu, kalau tidak maka tidak boleh dieskpor. Karena negara yang dituju akan memblok. Jadi kita tidak bisa mengekspor, sebaliknya barang dari luar bisa masuk ke Indonesia karena mereka sudah menerapkan zero karbon,” katanya.

Lalu, ia menambahkan terkait energi terbarukan zero karbon Indonesia harus mensupport dari sisi SDM profesionalnya melalui IATKI. Jadi profesionalismenya kita kawal dan kita bentuk.

“Tentunya Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) mengawal tripartinya pemangku kebijakan. Kemudian pemerintah pemegang regulator dan pelaksana kelistrikannya sendiri yaitu PLN. IATKI merupakan bagian dari tugas dari MKI tersebut,” bebernya.

“Para profesional di bidang kelistrikan untuk mendorong Indonesia khususnya Sumsel. Kita harus kuat dari sisi kelistrikan tersebut tentunya bermanfaat untuk kemajuan bangsa mengawal produk dalam negeri termasuk zero karbon,” pungkasnya. (vin)

>