Rangkaian Acara Bersih Desa di Tenggur Rejotangan, Sederhana Tapi Mengena

Berita, Jawa Timur1278 Dilihat

Tulungagung, Pilarsumsel.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Tenggur, kecamatan Rejotangan, kabupaten Tulungagung, bersama seluruh Elemen masyarakat gelar bersih desa dengan beragam kegiatan di desa setempat dan salah satunya di Balai Desa pada, Jum’ at (16/6/2023).

Dalam kegiatan tersebut diikuti seluruh Elemen masyarakat desa, yakni Kepala Desa, perangkat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tokoh agama, tokoh masyarakat, sesepuh desa serta masyarakat desa Tenggur.

Kepala Desa Tenggur Zaenal, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan rutin setiap tahun selama satu bulan dalam bulan Selo dalam hitungan jawa. “Dalam serangkaian kegiatan ini di isi dengan, kirab budaya, tumpengan dan do’a bersama, diantaranya berjanjen, shalawatan, mocopat ambiyo, bacaan Yasin tahlil, dan juga qotmil Qurr’an,” kata Zaenal dikantornya, Selasa (20/6/2023).

Lanjut Zaenal, Kegiatan tersebut, selain di balai desa juga diikuti semua warga masyarakat di lingkungan masing-masing, di mushola dan masjid. “Sedangkan waktunya bisa ditentukan sendiri, yang penting masih di bulan Selo,” ucap Kades.

“Supaya kita semua khususnya warga Desa Tenggur selalu mendapat rejeki yang melimpah dan berkah, serta diberi keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka. Selain itu juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi khususnya masyarakat desa Tenggur ” bebernya.

Menurut Kades, mengenai wujud tumpeng disesuaikan kemampuan dari masyarakat, sehingga kegiatan ini tidak memberatkan masyarakat, meskipun sederhana namun tidak mengurangi makna dari kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Zaenal menyampaikan, bahwa pada intinya Kegiatan tersebut merupakan untuk melestarikan budaya warisan leluhur yang rutin dilakukan setiap tahun, sebagai tradisi wujud rasa syukur dan berdo’a untuk keselamatan serta keberkahan dari Tuhan yang maha esa.

“Saya harap kegiatan ini bisa diselenggarakan lagi tahun depan dan di tingkatkan lagi, Sebagai wujud syukur atas berkah yang melimpah yang harus tetap dilestarikan oleh masyarakat desa Tenggur, ” tutupnya. (Dwi)