Ratusan Seniman Musi Rawas Turun Kejalan, Tak Ingin Reog Diklaim Malaysia

Sumsel, Utama615 Dilihat

Www.PILARSUMSEL.COM , Musi Rawas-, Ratusan Seniman Reog Ponorogo yang ada di Kabupatan Musi Rawas, Sabtu Malam (9/4/2022), tumpah ruah di Simpang Tiga F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, Guna melakukan aksi protes atas pernyataan Negara Malaysia yang akan mencatatkan Reog sebagai kebudayaan negara ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Para pegiat seni Reog tersebut membawa seluruh perangkat Reog, tidak lupa gamelan untuk mengiringi tarian Reog, mulai dari penari jathil, ganongan hingga Sejumlah dadak merak juga dimainkan malam ini.

Aksi para seniman reog yang tergabung dalam Paguyuban seni reog Musi Rawas tersebut, juga menarik simpati ratusan masyarakat yang melintas di kawasan tersebut, Ribuan masyarakat akhirnya memadati jalan Kecamatsn Tugumulyo hanya untuk menyaksikan Pagelaran Reog yang di mainkan.

Bahkan terlihat dalam keramayan Sabtu malam tersebut, sejumlah seniman Reog Musi Rawas membawa poster bertuliskan Kata kata semangat untuk membela Seni Reog milik Indonesia. Degan melakukan tarian khas Reog mereka meneriakan yel-yel semangat demi membela warisan leluhur .

Salah seorang Seniman Reog Musi Rawas Iswahyudi mengatakan, hal ini merupakan reaksi atas klaim Malaysia yang dikabarkan akan mendaftarkan kesenian Reog sebagai warisan tak benda ke UNESCO.

“Kami Para seniman Reog di Daerah, menginginkan pemerintah pusat agar bergerak cepat membawa reog ke UNESCO sebelum di dahului Negara Malaysia sebagai warisan tak benda” Ungkap Iswahyudi.

Para seniman ini tidak ingin Reog yang merupakan kesenian asli dari Ponorogo dan Indonesia diklaim oleh negara lain.

“Ini wujud kepedulian kami para seniman Reog di Kabupatan Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, yang menggelar aksi turun ke jalan, dengan menyuarakan protes atas klaim Malaysia yang akan mendaftarkan kesenian Reog ke UNESCO” Ujar Yudi .

Para seniman Reog meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan menyelamatkan warisan leluhur tersebut agar tidak jatuh ke negara lain.

” Jangan sampai Reog kita di klaim ke UNESCO oleh Malaysia,” Kata Iswahyudi seniman Reog Ponorogo.

“Saya rasa kalau sampai keduluan Malaysia, masyarakat Ponorogo bahkan masyarakat Indonesia akan menyesal. Saat ini waktu yang tepat untuk mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO,” Imbuhnya.

Kedepan Paguyuban seni reog ini berencana akan mengelar aksi serupa dengan mengundang dan melibatkan seniman Reog dari beberapa daerah.

” Mungkin habis lebaran akan mengadakan aksi lagi yang lebih besar melibatkan Paguyuban Seni Reog dari Kota Lubuklinggau Kabupatan Musirawas Utara” Pungkas Iswahyudi.