MUSI RAWAS-Satnarkoba Polres Mura, berhasil membekuk terduga penyalaguna narkotika jenis ekstasi di Jalan Lintas Desa Siti Harjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura, sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (17/5/2023).
Diketahui identitas tersangka, Darmawi (53) warga Kelurahan Muara Lakitan, Kabupaten Mura.
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti (BB), diantaranya, satu buah plastik warna hitam yang didalamnya terdapat dua bungkus plastik klip kecil yang berisikan 20 butir pil warna biru berlogo minion diduga narkotika jenis ekstasi seberat 7,44 Gram.
BB tersebut ditemukan dikursi depan sebelah kiri dalam mobil Toyota Sigra Warna Hitam dengan Nopol BG 1679 HV, yang di kendarai tersangka pada saat penangkapan.
Kapolres Mura, AKBP Danu Agus Purnomo SIK, MH melalui Kasat Narkoba, AKP Herman Junaidi saat dikonfirmasi membenarkan telah meringkus tersangka, Darmawi.
“Tersangka berhasil kami bekuk, di Jalan Lintas Desa Siti Harjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura ,” kata AKP Herman, Selasa (23/5/2023).
AKP Herman menjelaskan, tersangka dibekuk berdasarkan laporan polisi Lp-A/ 19/ V /2023/SPKT.SATRESNARKOBA/RES MURA/ SUMSEL.
Bermula saat anggota mendapat laporan oleh warga, bahwa tersangka menyimpan narkoba jenis ekstasi di Jalan Lintas Desa Siti Harjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura.
Lalu, anggota meluncur kelokasi, setiba dilokasi ternyata benar, tanpa pikir panjang anggota meringkus tersangka.
Saat dilakukan pengeledahaan, ditemukan BB diantaranya, satu buah plastik warna hitam yang didalamnya terdapat dua bungkus plastik klip kecil yang berisikan 20 butir pil warna biru berlogo minion diduga narkotika jenis ekstasi seberat 7,44 Gram.
BB tersebut ditemukan dikursi depan sebelah kiri dalam mobil Toyota Sigra Warna Hitam dengan Nopol BG 1679 HV, yang di kendarai tersangka pada saat penangkapan.
“Jadi, saat anggota tiba, tersangka kebetulan ada di TKP, anggotapun bergerak cepat, sehingga tersangka berhasil dibekuk,” ucapnya.
Tersangka melanggar Pasal 114 ayat (2) dan atau pasal 112 ayat (2) UU RI NO. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman minimal 4 (empat) tahun dan maksimal 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
“Saat ini tersangka, masih dilakukan pendalaman, sejauh mana yang bersangkutan terlibat dengan barang haram tersebut,” tutupnya. (rl)