TULUNGAGUNG PILARSUMSEL- Kepala Desa Padangan Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, Sutopo, mempunyai cara tersendiri dalam meningkatkan kesejahteraan warganya. Selain mengeluarkan program-program kesejahteraan rakyat, dia juga membagikan pengetahuan kesuksesannya dalam menjalankan usaha penggemukan sapi dan petani hortikultura.
“Sebelum menjadi Kepala Desa, saya sudah menekuni usaha penggemukan sapi dan petani hortikultura yaitu kobis dan cabe selama bertahun-tahun,” kata Sutopo di rumahnya. Minggu (31/7/2022).
Dalam menjalankan usaha penggemukan sapi, dia mengaku membagikan semua strategi dan pengalamannya kepada warga. Seperti makanan sapi, porsi pakannya, hingga pemasarannya.
Saat ini, dirinya sudah memelihara 12 ekor sapi untuk digemukkan. Dan perawatan dari sapi-sapi itu cukup mudah hanya dengan dicombor secara rutin dan diberi tambahan makanan hijauan atau rumput-rumputan.
“Penggemukan sapi hanya membutuhkan waktu 4 sampai 6 bulan. Dalam kurun waktu itu keuntungan rata-rata mencapai 5-6 juta,” ungkapnya.
Menurut Sutopo, usaha penggemukan sapi, bukanlah usaha yang ribet karena tidak harus ditunggu terus menerus namun bisa diselingi dengan usaha lain seperti pertanian.
Selain penggemukan sapi, mantan anggota TNI ini juga sebagai petani hortikultura khususnya tanaman kobis dan cabe. Saat mananam kobis, benih dari kobis itu juga disemainya sendiri dan pemasarannya juga sudah ada pedagang atau tengkulak yang mengambil di rumahnya.
“Lahan belakang rumah saya tanami kobis. Masa panen kobis hanya 70 hari dan setelah kobis saya tanami cabe. Sepanjang tahun polanya seperti itu,” jelasnya.
Dari pengalamannya dalam bertani itu, banyak warga Desa Padangan yang melakukan hal yang sama yaitu menanam kobis, setelah kobis panen langsung ditanami cabe. Pola itu sangat efektif karena tidak perlu melakukan pengolahan lahan berulang kali sehingga biasa produksinya juga semakin hemat.(dwi)
