Kisah Bupati Empat Lawang H Joncik Muhmamad Saat Menjalani Perawatan Penyakit Covid 19

Utama737 Dilihat

PILARSUMSEL ONLINE, 

EMPAT LAWANG – Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad bersama istri, Hj Hepi Safriani Joncik mulai menjalankan tugasnya selaku kepala daerah. Setelah dinyatakan sembuh total dari COVID-19.

Hal itu diceritakan Bupati saat menghadiri acara pembagian insentif guru ngaji se Kabupate Empat Lawang baru-baru ini, Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad menceritakan betapa tidak enaknya terpapar COVID-19.

Oleh karena itu, dia mengingingatkan seluruh masyarakat Empat Lawang, agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditetapkan pemerintah, agar terhindar dari COVID-19.

“Saya di Palembang (saat menjalani perawatan akibat terpapar COVID-19), merasakan betul rasanya terpapar COVID-19, betapa itu sangat tidak enak. Untunglah saat ini bisa sehat kembali, ini juga berkat do’a seluruh masyarakat Empat Lawang,” bebernya.

Diapun menceritakan, saat menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit di Pelembang, kebetulan di sisi ruangan tempat dia diarawat juga ada pasien lain (yang juga terpapar COVID-19). Pasien itu sebut Joncik, masuk sekitar jam 10.00 WIB.

Sekitar jam 11.30 WIB,  dia masih mendengar pasien tersebut menelpon keluarganya minta dibawa pulang karena sudah tidak tahan di Rumah Sakit, bahkan sekitar jam 1.00 WIB, sempat marah-marah dengan perawat, namun setelah jam 4.00 WIB, pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia.

“Setelah 6 jam berikutnya, tempat tidur sudah diganti dengan orang lain, namun baru lima jam dirawat pasien baru tersebut juga meninggal dunia. Ruangan mereka dirawat, persis di sebelah ruangan saya,” imbuhnya.

Tapi karena dirinya, lanjut H Joncik tetap dilindungi oleh Allah SWT, dan diberi kesempatan kembali untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat Empat Lawang, diapun akhirnya dinyatakan sembuh total dari COVID-19 dan bisa kembali ke Empat Lawang.

Berkaitan dengan itu sambung H Joncik, karena dia pernah merasakan betul bagaimana rasa tidak enaknya menjalani hari-hari, sebagai pasien COVID-19, dia kembali berpesan agar masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar terhindar dari COVID-19.

Dikatakannya, selaku Bupati Empat Lawang, dirnya juga merasakan hal yang dilematis. Bagaimana tidak, disisi lain dirinya harus menjaga masyarakat Empat Lawang agar tidak terpapar COVID-19, namun disisi lain dampak ekonomi di tengah masyarakat akibat pandemi COVID-19 juga harus diatasi.

Seperti keluahan yang disampaikan pengusaha orgen tunggal, pengusaha pelaminan, pengusahan tenda dan sebagainya, H Joncik Muhammad mengaku memahami betul dampak ekonomi bagi para pengusaha tersebut akibat pembatasan yang diberlakukan pemerintah dalam meminimalisir penyebaran COVID-19.

Namun dirinya juga tidak bisa membiarkan begitu saja ratusan ribu masyarakat di Empat Lawang terancam COVID-19, akibat adanya kerumunan yang dibuat di tengah masyarakat yang berpotensi dapat membuat klaster-klaster baru.

“Tentu saya akan memilih menyelamatkan ratusan ribu masyarakat Empat Lawang, walaupun di sisi lain para pengusaha dan pelaku usaha orgen tunggal, usaha tenda, dan pengusahan pelaminan serta seniman, marah dengan saya, karena belum bisa menampung keinginan mereka,” ucapnya.

Memang, kebijakan yang dia ambil akan dicerca dan dihujat oleh sebagian orang, namun dia yakin pada sekian tahun berikutnya nanti, apa yang menjadi keputusannya ini, akan kenang dengan baik oleh seluruh masyarakat di Empat Lawang.

“Sekarang, angka penyebaran COVID-19 masih sangat tinggi. Oleh karena itu saya berpesan bagi masyarakat di Empat Lawang yang akan menikahkan anaknya, agar menunda dulu acara resepsi pernikahan. Cukup undang beberapa orang di acara ijab-qobulnya saja, agar tidak terjadi kerumunan,” pesannya. (frz)