PILARSUMSEL, Trenggalek- Sebagai SMA tertua di Trenggalek dan salah satu sekolah terbaik, SMA Negeri 1 Trenggalek telah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang kini sukses dalam karir. Dari banyaknya alumni yang terbilang sukses tersebut tentu diharapkan dapat bersinergi dalam membangun Kabupaten Trenggalek.
Harapan itu disampaikan oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menghadiri Dies Natalis ke-57 SMA Negeri 1 Trenggalek yang digelar secara hybrid atau terbatas, Rabu (2/6/2021). Sebagaimana jargon MEROKET, Bupati Nur Arifin berharap ada sinergi dalam membangun Trenggalek khususnya di sisi sumber daya manusia.
“Di sana ada yang ahli kebencanaan, kita minta kita tahu ada mitigasi bencana nanti kita ingin bekerja sama, kemudian beberapa universitas, ada yang di Brawijaya, ada yang di Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi,” tuturnya
“Termasuk tadi yang berkuliah di Amerika saya berharap nanti banyak anak-anak Trenggalek yang bisa sekolah di luar negeri lewat jalur beasiswa maupun fasilitas dari beberapa lembaga yang bisa diakses,” imbuh Bupati Nur Arifin.
Selain itu, di sisi ekologi Bupati Nur Arifin kembali mengkampanyekan gerakan sedekah bambu. Untuk itu dirinya meminta dukungan segenap pihak untuk menggerakkan seluruh siswa berdonasi bambu setiap tahun ajaran baru.
Diharapkan dengan menanam bambu menjadi salah satu langkah mitigasi bencana. Hal itu karena bambu sangat baik dalam menyimpan cadangan air dalam tanah serta dapat menahan longsoran tanah. Selain fungsi ekologi, bambu juga memiliki fungsi ekonomi, baik untuk kerajinan, bahan pangan, sandang dan sebagainya.
Pada Dies Natalis ke-57, Bupati Nur Arifin juga berkesempatan mendeklarasikan SMA Negeri 1 Trenggalek sebagai penyelenggara sekolah dengan sistem kredit semester (SKS). Dengan sistem kredit semester, Bupati berharap akan banyak siswa-siswa yang mampu mencapai pendidikan tinggi di usia muda.
“Sehingga nanti bisa menduduki pucuk pimpinan, baik di perusahaan atau bahkan di pemerintahan itu nanti diisi anak-anak muda, dan harapannya bisa lebih inovatif,” pungkasnya.
(bud)