Garda BMI Cabang Trenggalek Pintu Masuk Warga NU ke PKB

Jawa Timur546 Dilihat

pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmikan Kantor Sekretariat Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gabungan Aliansi Rakyat Daerah (Garda) untuk BMI (Buruh Migran Indonesia) Kabupaten Trenggalek, yang di Ketuanya adalah Anugrah Iskandar Putra, bertempat di Pondok Pesantren Alfalah Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Ahad (18/12/2022)..

Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Trenggalek yang diwakili Gus Zaki dalam sambutannya menyampaikan, masuk ke PKB lewat Urug Migran Indonesia (BMI) merupakan wasilah yang bisa digunakan pintu masuk. Kenapa demikian, karena di dalam Nahdhlatul Ulama (NU) itu tempatnya untuk beribadah, bukan mencari rezeki.

“Sedangkan, jika warga NU ingin mendapatkan kesejahteraan, pintu masuknya lewat PKB, karena ada Garda BMI tempat untuk berjuang mendapatkan kesejahteraan,” ungkapnya.

Gus Zaki meminta Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Kabupaten Trenggalek untuk tak henti memperjuangkan hak Pekerja Migran Indonesia yang berada di sejumlah negara dunia. Amanat itu disampaikan Gus Zaki sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan peresmian Kantor Sekretariat Garda BMI Trenggalek.

“Garda BMI harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semangat kaum pekerja migran, bahwa kita harus sanggup mengangkat harkat dan martabat masa depan mereka,” kata Gus Zaki.

Menurut Ketua Umum Garda BMI, Imam Subali, Garda BMI ini merupakan organisasi sayap PKB yang masuk dalam AD/ART.

Adapun peran dari Garda BMI itu tidak boleh hanya mengajari para pekerja migran untuk menuntut hak melalui jalan demonstrasi saja, melainkan menuntun mereka untuk mendapatkan hak-hak lain di luar jalur pekerjaannya agar status sosialnya semakin baik.

Selain itu, Imam Subali juga berpesan agar Garda BMI menjadi rumah perjungan, pengharapan yang baik , dan senantiasa memberikan advokasi-advokasi, edukasi secara konprehensif bagi seluruh pekerja migran.

“Perjuangkan hak pekerja migran dengan kecakapan-kecakapan ilmu pengetahuan. Yang terpenting adalah bahwa kita membantu mereka dari hati, agar tercipta migran yang unggul dan itu merupakan target kita,” tegasnya.

Garda BMI diharapkan mampu menjadikan daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang belum masuk PKB. Karena sayap PKB, Garda BMI ini bisa dijadikan tempat untuk berlabuh warga NU untuk mendapatkan kesejahteraan.

Di lokasi yang sama, ketua dewan Pakar DPP GARDA BMI, Eko Yuhono, yang asli putera Desa Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, menyampaikan organisasi ini merupakan salah satu bentuk kehadiran sekaligus menjadi rumah pembelaan bagi para pekerja migran.

Karenanya agenda utama Garda BMI kali ini adalah merumuskan program strategis dan implementatif bagi pekerja migran Indonesia, “Pekerja migran Indonesia masih membutuhkan kehadiran banyak pihak, mereka butuh kehadiran kita. Tanpa kebersamaan kita semua, terutama kita sebagai pegiat-pegiat dan aktivis kemanusiaan nasib saudara kita para pekerja migran Indonesia tidak akan banyak berubah,” kata Eko.

Karena itu, Eko meminta seluruh pengurus dan kader Garda BMI untuk bersatu padu, menyamakan persepsi, dan memberikan perlindungan yang maksimal kepada para pekerja migran yang membutuhkan uluran bantuan dan pembelaan.

“Baik perlindungan hukum, ekonomi, dan juga perlindungan sosial. Peta perjuangan kita ini adalah manifestasi dari nilai-nilai perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tanpa political will atau niat baik serta dukungan, tidak mungkin semua perjuangan itu bisa tercapai,” tutur Eko, menandaskan.

Untuk diketahui, peresmian kantor DPC Garda BMI Trenggalek dihadiri oleh Ketua Umum Tingkat Pusat, Ketua Dewan Pakar DPP GARDA BMI dan juga pengurus tingkat wilayah Trenggalek.

(bud/qpw)