Jalinsum Palembang – Betung Rawan Macet, Ini Penjelasan Kapolres Banyuasin

Utama1690 Dilihat

Banyuasin – Jalan Lintas Palembang – Betung beberapa pekan terakhir sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Kondisi ini kerap membuat masyarakat dan pengguna jalan kesal, karena harus antri dijalan hingga berjam – jam lamanya.

Selain adanya insiden kecelakaan, dampak dari kemacetan tersebut juga ditimbulkan oleh seringnya kendaraan angkutan yang mengalami kerusakan dijalan raya, ditambah lagi ulah pengguna jalan yang tidak sabar dan menyerobot jalur kendaraan yang berlawanan arah, sehingga kemacetan justru tak terhindarkan.

Kondisi ini, selain mengalami kerugian akan ‘hilangnya’ BBM akibat adanya kemacetan, pengguna jalan juga mengalami kerugian lainnya seperti hilangnya waktu, akibat waktu tempuh diperjalanan menjadi lebih lama.

Beragam cerita terjebak macetpun selalu menjadi “cuitan” masyarakat dan pengguna jalan diberbagai media sosial, salah satunya adalah Facebook.

Seperti yang terjadi hari ini, kemacetan kembali terjadi di Jalan Lintas Palembang – Betung, seputaran Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, akibat sebuah truk mengalami kerusakan.

“Ada kejadian apa ini mas, kami mengalami macet di jembatan timbang Betung,” ujar Tiko, saat melintas dari Palembang menuju Sekayu, sekira pukul 21.30 Wib, (20/12/2023).

Sementara, personil satlantas Polres Banyuasin kembali melaksanakan pengamanan dan pengaturan buka tutup arus lalu lintas diseputaran Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung.

“Mobil truck tangki mogok, sudah bisa di evakuasi. Mohon bersabar petugas kami masih dilapangan,” jelas Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa via WhatsApp.

Dirinya menghimbau kepada pengguna jalan yang akan melintas dijalinsum dalam Kecamatan Betung, agar dapat bersabar dan tidak mengambil lajur berlawanan arah yang dapat menimbulkan kepadatan arus lalu lintas yang lebih mengular.

Saat dikonfirmasi terkait bagaimana pihak polres Banyuasin menyikapi kendaraan truk yg sudah tidak layak operasional, termasuk implementasi kebijakan over dimensi dan over loading (Odol) angkutan barang industri yang melintas tersebut.

AKBP Ferly Rosa mengaku prihatin dengan kondisi truk angkutan yang tidak siap operasional. “Kita prihatin dengan angkutan truck yg kondisi tidak siap pakai. Kita sudah berkoordinasi dengan stake holder atau pemangku kepentingan yg berkompeten dengan permasalahan tersebut,” pungkasnya. (Sumantri/SMSI Banyuasin)